Postingan

Menampilkan postingan dari 2015

When I 25th

Terbayang tidak saat kamu masih umur belasan tahun, umur 18 tahun ke bawah lah, pasti kamu berfikir bahwa saat aku umur 25 tahun, aku pasti sudah bekerja, aku pasti sudah menikah, dan hidup dengan mapan. Yap! Itulah bayanganku saat aku berumur 18 tahun. Rasanya waktu itu semua yang aku impikan pasti sudah terwujud. Yah... tapi kenyataannya sampai aku berumur 25 tahun, aku masih berkutat dengan tugas akhir ku, kemana-mana sendiri, belum bekerja, dan masih jadi benalu orangtua ku. Memalukan.... Mungkin jika aku pintar, berprestasi, bisa membuat bangga ortu sih nggak masalah. Tapi saat ini aku malah sering merepotkan kedua orangtua ku. malah lebih labil dari pada saat aku SMA. Waktu SMA, aku baik-baik aja. Nggak ada masalah. Aku bisa lulus dengan nilai yang lumayan memuaskan. Tapi saat ini.... Aku berfikir bahwa saat ini adalah masa-masa dimana aku sedang terpuruk. Tidak memiliki keinginan untuk bangkit. Inginnya sudah aja. berhenti aja disini. Mungkin kalian akan berfikir bahwa... ah....

Prolog

Aku nggak pernah menyangka jika membuka hatiku untuk kedua kalinya akan lebih menyakitkan dari pada pertama kali aku membukannya. Saat pertama kali aku buka hatiku, aku terluka cukup parah. Butuh waktu yang cukup lama bagiku untuk bangkit dari hari-hari itu. Waktu itu aku belajar bahwa tidak semua orang yang kita suka juga menyukai kita. aku bisa terima itu, karena ya, hanya aku yang membayangkan hal itu, sementara di antara kami tidak terjadi apa-apa. Itu adalah kisah tentang cinta pertamaku. Pernah mendengar pepatah yang mengatakan bahwa keledai pun tidak akan jatuh pada lubang yang sama. Tetapi hal itu terjadi pada ku. Lebih parahnya, ternyata aku salah baca situasi. Kedua kalinya aku membuka hatiku yang membuatku terluka dengan sangat parah adalah saat aku masih berada di tahun terakhirku kuliah. Ya.. itu seperti neraka saat aku harus berhadapan dengan dia. Mungkin masih ada sedikit nasib baik yang aku miliki. Kami tidak berada dalam satu fakultas. Itu untungnya bagiku.

My First Love

Baru sekarang aku berfikir bahwa semua yang aku pikirkan adalah ilusi. Aku selalu berfikir bahwa kamu juga menyukaiku. Bahwa kamu juga berfikir bahwa suatu saat nanti kita bisa bersama. Itu semua hanya ilusiku. Nyatanya, tidak ada cerita tentang kita. Tidak ada yang namanya cinta di antata kita. Yang ada hanya my one side love dan ilusi ku bahwa kamu juga menyukaiku. Ilusi itu bertahan bahkan sampai sekarang. Bahkan sampai kamu sudah tidak available lagi, tetapi ilusi itu tetap ada di kepalaku. Aku harus bagaimana coba? Jadi, aku mulai berdoa pada Tuhan agar segera mengirimkan pengantimu. Yang benar benar akan menjadi jodohku n bukan hanya ilusiku semata...

Marriage

Marriage... Suatu ikatan yang... apa mungkin sih bisa merubah orang?? Maksudku bukan merubah sikap menjadi lebih dewasa, bertanggung jawab dan sikap-sikap baik lainnya. Marriage... Apa mungkin bisa merubah orang menjadi berbeda. Menjadi seperti sombong dan berbeda?