Prolog
Aku nggak pernah menyangka jika membuka hatiku untuk kedua kalinya akan lebih menyakitkan dari pada pertama kali aku membukannya. Saat pertama kali aku buka hatiku, aku terluka cukup parah. Butuh waktu yang cukup lama bagiku untuk bangkit dari hari-hari itu. Waktu itu aku belajar bahwa tidak semua orang yang kita suka juga menyukai kita. aku bisa terima itu, karena ya, hanya aku yang membayangkan hal itu, sementara di antara kami tidak terjadi apa-apa. Itu adalah kisah tentang cinta pertamaku. Pernah mendengar pepatah yang mengatakan bahwa keledai pun tidak akan jatuh pada lubang yang sama. Tetapi hal itu terjadi pada ku. Lebih parahnya, ternyata aku salah baca situasi. Kedua kalinya aku membuka hatiku yang membuatku terluka dengan sangat parah adalah saat aku masih berada di tahun terakhirku kuliah. Ya.. itu seperti neraka saat aku harus berhadapan dengan dia. Mungkin masih ada sedikit nasib baik yang aku miliki. Kami tidak berada dalam satu fakultas. Itu untungnya bagiku.