Terpuruk
Setelah sangat lama aku mengharapkanmu, akhirnya aku dipaksa harus menyerah. Membiarkanmu pergi. Walau waktu telah cukup berjalan lama, aku tetap saja tidak bisa menerima hal tersebut. Aku masih saja mengharapkan mu menjadi milikku. Aku masih memandangmu seperti orang yang masih belum terikat. Masih bisa untukku memilikimu.
Faktanya, dari awal, aku tidak bisa mendapatkanmu. Dari awal aku tidak berusaha keras untuk memilikimu. Aku hanya berangan bahwa kamu memang hanya diciptakan untukku. Tidak untuk orang lain. Aku hanya percaya bahwa walau aku sekarang tidak memilikimu, nantinya, suatu saat kamu akan menjadi milikku. Aku selalu percaya bahwa kamu tidak akan pernah pergi kemanapun, kamu hanya ada untukku.
Hampir seumur hidupku aku hanya memikirkanmu. Aku hanya berfikir bahwa kita saling memiliki.
Mungkin saat itu aku hanya membohongi diriku sendiri. Tapi aku tidak mengerti, waktu itu aku sangat percaya bahwa kamu itu untukku. Bahwa tanpa berusaha sekalipun kamu akan datang kepadaku.
Sekarang aku baru sadar, bahwa dulu aku salah. Bahwa dulu aku hanya berfikir bodoh.
Padahal bahkan kita tidak berteman. Hanya perasaanku saja bahwa kita berteman. Bahwa kita teman baik. Bahwa kamu mengenalku dengan baik. Ternyata itu hanya perasaanku belaka. Kita bahkan jarang bicara. Hampir tidak pernah mungkin.
Komentar
Posting Komentar