Seperti hari-hari biasa saat jam dinding menunjukkan waktunya Sholat Dzuhur dan adzan mulai berkumandang. Jika sedang di tempat kerja, aku selalu sholat di masjid dekat gedung tempatku bekerja, jika tidak sedang berhalangan. Seperti hari-hari sebelumnya, dia juga sering sholat di masjid itu. Nggak tahu kenapa, kemarin, saat akan sholat aku meyakinkan diriku, apabila dia tidak sholat di sisi kanan dari imam- karena dia sering terlambat dan ketinggalan beberapa rekaat-, maka aku benar-benar akan menyerah tentang kamu. Aku nggak akan lagi berdo'a untuk menjadikamu suamiku. Aku akan benar-benar berhenti dan hanya menganggap kamu sebagai moodboster ku saja saat lagi sumpek di kantor. Saat rekaat terakhir -dasarnya aku yang susah untuk khusyuk- aku melihat bayangan seseorang melintas, waktu itu aku langsung berfikir kalau yang lewat itu adalah kamu, dan kalau kamu berhenti tepat dibarisan depan ku, maka kamu adalah jodohku. Sepertinya Allah mengabulkan do'a ku dan membuat harapank...
Aku cukup senang saat tahu bahwa kita datang di waktu yang hampir bersamaan. Aku sangat senang sekali. Tapi, tidan mungkin kan kalau aku harus menunggu dan berjalan bersamamu? Itu akan sangat kelihatan sekali kalau aku menginginkanmu. Jadi, aku jalan lebih dahulu dan berfikir pasti kamu akan lewat di dalam ruangan itu lagi. Sama seperti waktu kapan itu. Ketika aku berharap melihatmu dan tiba tiba kamu sudah ada dan siap lewat di depanku. Dan senyumanmu waktu itu. Tapi, semua itu hanya harapan kosongku. Ternyata kamu tidak lewat ruang itu. Kamu hanya lewat bagian luar. Apa itu karena kamu tahu bahwa aku pasti ada di dalam ruangan itu? Apa kamu menghindariku?
Komentar
Posting Komentar