Hari Raya Tahun Ini
Hari Raya tahun ini agak beda seperti biasanya. Padahal aku sengaja untuk nyoba pakai rok untuk tahun ini. Rencananya sih mau buktiin kalau aku juga bisa - agak - feminim. Tapi ternyata orang yang mau aku kasih lihat nggak datang. Seharusnya sih aku sudah nggak boleh lagi mikir tentang dia. Tapi, sedikit aja, aku ingin dia merhatiin aku.
Agak lega sih saat ibunya bilang kalau dia nggak bisa datang karena harus ke keluarga barunya. tapi agak sedih juga, karena aku harus menunggu satu tahun lagi untuk ngelihat dia. Aku selalu berharap bahwa tahun depan aku nggak perlu lagi mikirin tentang dia. Harap-harap cemas tentang bagaimana besok aku ketemu dia. Padahal kami tidak saling berbicara.
Hari Raya tahun ini tidak begitu terasa. Karena sudah tidak ada lagi hal yang aku tunggu-tunggu. Tahun-tahun lalu aku merasa berdebar-debar setiap malah takbiran. Tetapi untuk dua tahun terakhir ini, terutama tahun ini, aku sama sekali tidak merasakan hal itu. Aku sama sekali tidak menunggu-nunggu hari esok. Terutama tahun ini, aku merasa seperti hari-hari biasanya saja. Tidak begitu istimewa dibanding tahun-tahun yang lalu. Jika tahu lalu aku masih sedikit bersemangat, tapi tahun ini sama sekali tidak ada semnagat hari lebaran. Mungkin ini tanda bahwa aku sudah mau menerima hal ini. Baru tahun ini aku nggak curi-curi padang ke dia. aku sama sekali nggak mikirin dia waktu acara berlangsung.
Komentar
Posting Komentar