Am I Not Worth It?

Perasaan itu sering muncul. Perasaan tidak layak, tidak diakui dan disepelekan. Perasaan itu mulai muncul ketika aku belum juga bisa mewujudkan keinginanku. Awalnya memang tidak terasa karena aku sedang menuju jalan impian ku. Yang pertama telah sukses. Memiliki apa yang aku sebut sebagai "rumah". Yang ketiga memiliki lebih dari yang dapat kami semua idamkan dan tidak perlu khawatir tentang masa depan kecuali "rumah". Tetapi aku yang kedua, yang memiliki impian setinggi langit, yang menghabiskan banyak biaya dan waktu, belum bisa memiliki semua itu. Aku merasa disingkirkan. Perasaan itu mau tidak mau bersarang di dalam hatiku. Setiap kali dari kami ada yang membicarakan tentang kehidupan mewah, aku merasa tersakiti. Aku tahu perasaan ini wajar dan terserah kita mau menanggapinya seperti apa. Pertama kali aku merasakan hal itu, aku ingin menangis, aku merasa tidak berdaya dan tidak berguna. Aku merasa telah menghabiskan banyak waktu ku dengan percumah. Aku mengutuk diriku sendiri sampai ingin rasanya untuk meninggalkan kehidupan ini. Kemudian aku mengenal mereka. Beberapa dari mereka bahkan lebih tidak memiliki dari aku. Mereka hanya berserah diri kepada yang Maha Kuasa. Bahwa kalau kita percaya itu cukup pasti cukup. Aku mulai menerapkan hal itu pada hatiku dan pikiranku. Walau terkadang aku masih tetap merasakan perasaan itu, perasaan sakit, tidak layak, tidak diakui dan disepelekan ketika bersama dengan kami. Aku takut jika aku tidak sukses aku akan dikecualikan dari kami. Aku tahu bahwa inti dari kami tidak akan berbuat sampai seperti itu. Tapi diluar inti kami, ada beberapa yang telah melakukan hal itu, sengaja atau tidak disengaja. Tapi hal itu telah mulai terjadi sejak yang pertama dan yang ketiga mulai menjalani babak kehidupan yang baru.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

My Pray

You Avoid Me?