Our Eyes
Mungkin memang aku yang sengaja nengok ke arahmu. Atau memang itu suatu kebetulan. Tetapi sepertinya memang akku yang sengaja menengok ke arahmu, karena biasanya jika naik tangga tersebut aku jarang sekali menengok ke belakang. Aku tahu bahwa itu kamu. Aku sudah tahu itu kamu karena aku melihatmu dari seberang koridor. kamu lewat, dan aku yakin kamu akan sampai di titik itu ketika aku naik. Tetapi aku tidak dapat memastikan apakah kamu juga akan melihat ke arah ku. Aku hanya ingin melihat wajahmu walaupun hanya sekilas. Dan keinginan ku untuk melihatmu lebih besar dari pada keinginanku untuk mencoba melupakanmu. Lalu aku melihat ka bawah. Dan kamu ada di situ dan juga melihat ke arahku. Untuk sepersekian detik pandangan mata kita saling beradu. Hampa, itu yang kurasa. Tidak ada senyuman yang mengembang di wajahku setelah aku melihat kamu.