The Story About Us
Kita saling berselisih waktu ketika kita berusaha untuk menyamakan waktu. Kita tidak saling bicara, tetapi kita memiliki pemikiran yang sama. Pemikiran dimana kita terlalu malu untuk mengungkapkan isi hati kita, dan akhirnya membuat kita harus berjalan sendiri untuk menemukan jalan yang terjalin. Kita tidak berani mengungkapkan perasaan kita satu sama lain. Kita justru saling menghindar bila bertemu, bila bertatap muka, bila ada kesempatan untuk sedikit saja saling bercengkerama.
Kita saling mencari. Kita saling menebak-nebak pukul berapa kita harus berangkat agar kita bisa saling bertemu ditempat tujuan dengan cara kebetulan. Ketika kita tidak sengaja menemukan waktu yang tepat, yang membuat kita saling bertemu dengan cara kebetulan, kita tidak memerhatikan waktu itu. Di kemudian harinya, kita mencoba untuk mencari waktu yang sesuai lagi. Tetapi apa daya, kebetulan memang cumah kebetulan. Kita tidak bertemu. Setelah itu, kita mencoba terus menerus untuk menyesuaikan waktu kita. Ketika aku datang agak siang, kamu justru pagi. tetapi ketika aku datang pagi, kamu justru datang siang. Kamu -mungkin- juga melakukan hal itu. Waktu kita tak pernah sama. Waktu kita terlalu berbeda. Kita tidak pernah mencoba membicarakan tentang waktu kita. Kita terlalu malu untuk mencoba berbicara dan menyelidiki keinginan satu sama lain. Karena kita tidak ditakdirkan untuk bersama.
Komentar
Posting Komentar