Postingan

Menampilkan postingan dari 2018

Tak Kunjung Berhenti

Ketika aku menyadari bahwa mencintaimu itu hanya sia-sia, bahkan menghabiskan energiku, aku membuat keputusan untuk segera menyudahi perasaan apapun yang melekat di hatiku tentang kamu. Aku sadar bahwa tidak akan ada kamu dalam kehidupanku. Bahwa kita tidak akan bersama, tidak mungkin bersama. Tetapi, perasaan ini tidak mau hilang. Tetap melekat erat tanpa dapat aku lepaskan. Aku bingung, bagaimana caraku agar aku bisa melepaskanmu. Agar aku dapat merelakanmu, dengan mudah, dengan ikhlas. Aku selalu terbayang kamu. Aku masih tetap menginginkanmu walaupun kamu sering menghindariku. Aku masih tetap menginginkanmu meski kamu tidak tercipta untukku.

You Avoid Me?

Aku cukup senang saat tahu bahwa kita datang di waktu yang hampir bersamaan. Aku sangat senang sekali. Tapi, tidan mungkin kan kalau aku harus menunggu dan berjalan bersamamu? Itu akan sangat kelihatan sekali kalau aku menginginkanmu. Jadi, aku jalan lebih dahulu dan berfikir pasti kamu akan lewat di dalam ruangan itu lagi. Sama seperti waktu kapan itu. Ketika aku berharap melihatmu dan tiba tiba kamu sudah ada dan siap lewat di depanku. Dan senyumanmu waktu itu. Tapi, semua itu hanya harapan kosongku. Ternyata kamu tidak lewat ruang itu. Kamu hanya lewat bagian luar. Apa itu karena kamu tahu bahwa aku pasti ada di dalam ruangan itu? Apa kamu menghindariku?

I'm not Good Enough for You

Aku selalu berfikir bahwa mungkin dia memang tidak baik dan pantas untukku. Aku selalu lupa bahwa dalam sebuah hubungan tidak hanya tentang satu orang, melainkan dua orang. Aku selama ini berdo'a, jika dia baik untukku, pantas untukku, jadikanlah dia kekasih hatiku, suamiku. Pemikiran tersebut berjalan sangat lama. Sangat-sangat lama sampai aku lupa berapa kali sudahkan aku meminta? Lalu sebuah pemikiran muncul. Apa mungkin aku yang tidak baik untuknya? Tidak pantas untuknya? Mungkin inikah sebenarnya jawaban dari do'a-do'a ku selama ini? Bahwa bukan dia yang tidak baik dan tidak pantas untukku, melainkan aku yang tidak baik dan tidak pantas untuknya. Selama ini aku terlalu dibutakan tentang bertapa bagusnya diriku, bertapa tinggi levelku, sampai aku lupa bahwa belum tentu diriku ini berada di level yang sama dengannya di hadapan Allah. Waktu di awal aku pesimis bahwa apa mungkin dia bisa suka kepada ku? Apa mungkin dia akan mau kepada ku yang sangat biasa ini? Tetap...

Kebahagiaan yang Sekejap

Pertama kali jatuh cinta kepadamu, tidak pernah terpikir oleh ku bahwa kamu mungkin menyukai orang lain, kamu mungkin disukai orang lain, kamu mungkin dicocokan dengan orang lain, aku sama sekali tidak berfikir tentang hal-hal itu. Dalam benakku, aku jatuh cinta kepadamu dan kamu hanya untukku tanpa memikirkan harus ada perasaan timbal balik dalam hal itu. Dan begitu aku tahu bahwa ada orang-orang yang menjodohkanmu dengan orang lain, membuatku pucat pasi, sesak dan tidak tahu harus berbuat apa. Aku kebingunan. Au takut bahwa hal itu benar-benar terjadi. Kamu terlalu cuek untuk menanggapi hal tersebut. Aku sampai lupa bahwa dari awal ini hanyalah oneside love. Tanpa ada mutualisme. Setelah kejadian itu, datanglah banyak kandidat yang mungkin cocok untukmu, yang mungkin sudah kamu sukai dari awal sebelum perasaan itu sendiri tumbuh di hatiku, bahkan mungkin sebelum kita bertemu. Lalu secerca cahaya datang. Gadis yang dicocokan denganmu, yang dijodoh-jodohkan denganmu ternyata seb...

Accidentally

Hanya butuh suatu kebetulan, aku kembali jatuh cinta kepadamu. Aku kembali merasakan ketertarikan itu lagi. Aku kembali merasakan kegembiraan yang sangat membuncah ketika melihatmu. Aku bisa merasakan lagi perasaan tiba-tiba bahagia padahal hanya melihatmu dari jauh. 

Falling in Love with You, Again.

Walau perasaan itu sempat hilang. Mungkin tinggal api kecil saja. Sangat kecil sampai tidak terasa, tidak terlihat. Dan pada saat yang tepat, api itu kembali membesar, membakar habis segala logika yang awalnya masuk akal. Seperti melihatmu secara kebetulan dan sekilas.
Mungkin suatu saat aku hanya akan menertawakan diriku saat ini. Diriku yang jatuh cinta kepadamu. Mungkin lima sampai sepuluh tahun ke depan. Tetapi satu yang pasti, untuk saat ini aku benar-benar jatuh cinta padamu.

About "We".

Kita menjadi bagian hidupku sehari-hari telah mulai meredup. Kita tidak mungkin untuk bisa menjadi Kami. Kita hanya dua orang asing yang kebetulan bertemu, berpapasan dan salah satunya menyukai yang lain. Kita bukan lah saling memiliki. Kita membuat takdir sendiri-sendiri. Kita tidak pernah bertemu dalam satu jalur. Kita hanya saling bersisihan sebentar, bahkan tidak ada beberapa detik. Kita berbelok ke arah yang berbeda. 

Plin Plan

Perasaan dan emosi bisa merubah orang menjadi plin plan. Terutama emosi dan perasaan yang aku rasakan kepadamu. Emosiku sering berubah sepanjang waktu. Kadang kala aku marasa bahagia mengingat moment-moment kebersamaan kita yang terbilang hanya sedikit dan hanya dari pandanganku. Perasaan kecewa karena tidak dapat melihatmu. Perasaan sedih karena tidak dapat melihatmu dan memilikimu. Merasa bersuka cita dan senyum-senyum sendiri bila ada kesempatan untuk bertemu denganmu secara kebetulan dan sekilas. Perasaan merana karena begitu menginginkan dirimu. Perasaan marah karena kenapa hanya aku yang suka kepadamu. Perasaan malu bila terpergok melihat kamu. Perasaan gugup saat harus benar-benar berinteraksi denganmu. Perasaan putus asa saat aku memohon kepada Allah agar kamu hilang dari hatiku. Perasaan putus asa saat aku memohon kepada Allah agar kamu menjadi suamiku. Dalam satu hari aku bisa merasakan semua perasaan itu hanya karena kamu. Hanya karena memikirkan dirimu. Hanya karena kamu t...
I Miss You!!!!!!!!!!!!!

In Reality

Awal tahun pekerjaan ini aku kira aku bisa berbuat banyak. Aku sudah merencanakan kira-kira apa yang bisa aku lakukan untuk pekerjaanku jika aku memiliki anggaran sebanyak itu. Aku sudah memikirkan dan mengajukan kira-kira apa yang ingin aku lakukan dan butuhkan untuk tahun ini. Aku mempersiapkannya dari pertengahan tahun kemarin. Aku sempat berfikir kebanyakan tidak ya. Atau kesedikitan tidak ya. Sampai pada tri semester pertama aku masih percaya dan yakin bahwa anggaranku telah di acc. Tetapi tidak tahunya, bahkan 50 persennya aja nggak ada. Lalu apa yang harus aku lakukan kalau seperti itu. Banyak dari hal-hal yang aku pikirkan langsung buyar. Tidak tahu harus bagaimana. Tidak tahu harus bertindak seperti apa. Mau marah, marah kepada siapa? Kecewa karena hal tersebut maka dari itu aku memutuskan sudahlah. Lakukan aja sebisanya.

ClassMet

Aku ragu apakah aku bisa dengan biasa berhadapan denganmu. Ini akan menjadi kebersamaan kita yang pertama kali dalam sebuah forum kecil. Dengan pasti kita harus saling berkomunikasi, mau tidak mau, aku harus berinteraksi denganmu. Padahal karena malu, aku sebisa mungkin menghindari interaksi denganmu. Tetapi karena acara ini aku harus melakukan hal itu. Memikirkannya saja membuatku bingung, gugup dan menghidar agar aku tidak harus secepatnya berkomunikasi denganmu. Aku takut salah tingkah dan membuat diriku malu sendiri di depanmu. Untuk kesempatan pertama, aku dapat menghindar. Untuk kesempatan kedua, lagi-lagi aku dapat menghindari hal itu. Mulai kesempatan ketiga inilah, aku mau tidak mau harus hadir dan bertemu kamu. Kegugupanku sudah dimulai sejak awal acara. Bahkan sebelum acara dimulai pun, perlahan-lahan jantungku berdedak lebih kencang. Apalagi saat aku bersiap diri untuk menyuarakan kegiatanku dihadapan kamu. Kegugupanku bertambah dan detak jantungku bertalu sangat cep...

Our Histories

Mencoba mengumpulkan sisa-sisa, bukti-bukti tentang keberadaan kita, bersama, walau hanya dalam dunia maya. Walau bukan sebenarnya. Walau hanya sedikit dan sementara. Mengumpulkan bukti tantang kita yang hanya sedikit, hanya sebuah titik pada tulisan jika itu berupa jalan cerita. Tapi aku sudah cukup bergembira walau hanya seperti itu. Seperti kita ada bukti bersama. Berdua.

Bad Mood

Hari ini aku mengawali hari dengan mood yang jelek. Ada perasaaan marah, sedih, kecewa, pengen nagis dan perasaan-perasaan negatif lainnya di dalam hatiku. Sampai-sampai aku butuh kopi untuk menaikan moodku. Mungkin memang benar kamu adalah moodbosterku. Dengan hanya melihatmu hatiku menjadi damai. Walaupun perasaan damai itu hanya sementara dan berganti dengan perasaan ingin memilikimu.

You

Secara pribadi aku akan bilang bahwa kamu tidak tampan, ganteng, cakep atau sebutan lainnya. Tetapi entah kenapa aku jatuh cinta padamu. Aku tidak setuju jika orang-orang bilang bahwa butuh alasan untuk jatuh cinta kepada seseorang. Bagiku untuk jatuh cinta kepada seseorang tidaklah butuh alasan. Kita hanya jatuh cinta, begitu saja. Aku juga percaya bawah kita bisa jatuh cinta pada pandangan pertama. Dan alasan itu akan muncul seiring kita mengetahui dan mengenal orang yang kepadanya kita jatuh cinta. Alasan itu satu per satu akan muncul. Kalau aku berfikir bahwa aku jatuh cinta kepadamu karena kamu tampan, sepertinya salah. Aku tidak tahu dengan orang lain. Tetapi begitu aku melihatmu, aku langsung jatuh cinta dan aku tidak tahu kenapa bisa kamu orangnya. Padahal ada laki-laki lain juga yang berdiri di sana. Tetapi hanya kamu yang menarik perhatianku. Setelah aku jatuh cinta kepadamu, alasan-alasan lain mulai muncul. Karena kamu keren, menurutku.

History in My Life

Mungkin itu salah satu kejadian bersejarah dalam hidupku. Pertama kali kita benar-benar bicara saling bertatap muka walaupun dalam sebuah forum dan saat itu pertama kali bagiku mendengan kamu menyebut namaku. Setelah itu, pertama kali juga bagi kita untuk saling berbicara berhadap-hadapan, hanya kita berdua dan lagi kamu menyebut namaku. Kemudian hari ini pertama kali bagi kita saling mengirim pesan. baru pertama kali itu kita benar-benar komunikasi dengan benar. Karena pertama kali aku bicara padamu, aku gugup dan bingung bagaimana harus bicara denganmu. tetapi kali ini aku sudah menyiapkan hati dan perasaanku tidak terlalu menggebu-gebu seperti dulu. Aku suka caramu memanggil namaku. Seperti tadi pagi saat kita harus berurusan, kamu memanggil namaku. Aku suka caramu berdiri di sampingku saat aku harus menyelesaikan urusanku denganmu. Aku suka caramu memandangku walaupun sebenarnya tidak bisa dikategorikan dalam hal asmara. Tetapi aku suka caramu melihatku, menyebut namaku dan ketika...

Cuek Vs Aku Ingin Melihatmu!!!!!!!

Beberapa hari ini tingkahku kacau dan membingungkan, bahkan untuk diriku sendiri. Aku ingin melupakanmu tetapi aku juga ingin melihatmu. Karena keinginanku yang saling bertentangan itu membuatku bertingkah aneh. Ketika aku melihat sepeda motor mu, aku ingin melihatmu. tetapi ketika ada kesempatan untuk melihatmu, aku pura-pura cuek. Seperti saat pagi itu. Aku melihatmu ada di sana dan kamu sedang melihat ke sekeliling kamu. Saat aku melihatmu, hatiku langsung berteriak "HORE!!!!", tetapi sesaat kemudian aku merutuki, kenapa aku harus bertemu denganmu. Pada hari yang sama juga, saat aku melewati salah satu kelas, aku melihatmu, untuk sesaat ada godaan untuk tetap melihatmu, tetapi aku langsung mengalihkan pandanganku ketika kamu mulai mengarahkan pandangamu kepadaku. Kejadian tersebut berulang lagi untuk keesokan harinya. Dan kejadiannya sama persis. Tetapi untuk yang pagi hari, kamu tidak melihat ke arahku. Teoriku adalah dari jauh kamu lebih dahulu melihatku, jadi kamu me...

Cerita tentang Kita yang Tak Pernah Usai

Pulangku hari itu termasuk standar. Aku terbiasa untuk tidak bertemu denganmu saat pulang. Jadi hari itu mungkin sebenarnya adalah hari istimewa bagiku. Aku pulang dengan tidak menyangka bahwa ada kemungkinan bisa bertemu denganmu. Karena biasanya kamu tidak akan beredar di sekitar situ. Cerita yang cukup menarik yang berterbangan dalam kepalaku adalah bahwa kamu di situ karena ingin melihatku. Kamu mencoba untuk bisa melihatku. Aku berjalan ke arah gerbang dan kamu berdiri di situ, bersandar pada gerbang dan melihat ke arah jalan. Begitu aku melihat punggungmu, aku berfikir tumben kamu di situ dan lucky...aku bisa lihat kamu. Lalu entah kenapa kamu menengok ke belakang. Pada waktu itu aku bingung, akankah aku cuek dan melihat ke arah lain atau aku harus melihatmu dan menyapamu? Tapi saat mata kita bertemu, aku memutuskan untuk tersenyum kepadamu. Dan kamu membalas senyumanku. Dan begitulah caramu mencuri hatiku. Lagi.

Be Mine or Make Me Yours

Akankah ada laki-laki yang mengucapkan itu padaku. Laki-laki yang berani untuk memintaku menjadi pendamping hidupnya. Karena baca novel roman dan nonton drama korea, baper gini jadinya. Jadi membayangkan kalau pemeran utamanya itu aku. Apakah aku bisa menjadi heroine dalam kisah hidupku? Apakah aku bisa menjadi heroine dalam kisah hidup kita? Pemeran utama yang cintanya berbalas? Suatu keajaiban bila cinta kita saling berbalas. Suatu keajaiban bila kita bisa bersama membangun keluarga kecil kita.

Useless

Semua yang aku rasakan, dari yang mencoba untuk tidak terlalu memikirkamu sampai menghilangkan perasaan ini sedikit demi sedikit. Tetapi semua itu tidak berguna hanya karena suatu kebetulan yang membuatku melihatmu lagi. Aku memang menghindar saat melihatmu, tetapi, lagi-lagi, kamu tertambat didalam hatiku. Walaupun perasaan itu mulai layu, menghilang, sekarang tumbuh sedikit demi sedikit dan mulai berbunga lagi. Walau aku melakukan pencegahan, hanya melihatmu sekilas saja, dan tidak melihatmu lagi. tetapi itu lebih membuatku merindukanmu. menginginkanmu. Saat ini aku lagi-lagi menginginkanmu. Sudah beberapa waktu akku tidak menyebutkan namamu. Tetapi dengan pertemuan sekejap kita, aku sering menyebut namamu. Namamu selalu terngiang di kepalaku dalam pikiranku. Aku menginginkanmu. Please..... Be Mine or Make Me Yours.

Too Early

Walaupun perasaan ini sudah tidak terlalu menggebu-gebu, tetapi untuk berurusan denganmu, aku masih ragu. Terlalu dini bagiku untuk berinteraksi denganmu, dengan perasaan yang masing mengambang ini. Aku teralu takut jika nanti perasaanku kembali tumbuh dan mekar. Aku takut bila aku harus melalui hari seperti dulu. Menginginkanmu, tetapi tidak berani menyatakannya kepadamu. Menginginkanmu, tetapi terlalu takut untuk maju terlebih dahulu. Menginginkanmu, tetapi aku teralu pengecut untuk mendekatimu, bilang bahwa aku jatuh cinta padamu, aku menginginkanmu untuk diriku, aku menginginkan ada masa depan untuk kita, aku menginginkan kamu menjadi suamiku dan takut jika aku mengatakan semua itu, kamu tidak emmiliki perasaan yang sama dan kita akan merasa canggung untuk waktu seterusnya. Terlalu dini bagiku, untuk mempersiapkan hatiku agar netral, agar tidak lagi terpengaruh oleh pesonamu. 

The End of the Story

Mungkin, ini adalah akhir dari cerita kita. Lebih tepatnya cerita ku tentang mu. Akhir dari perasaan yang dulunya sangat menggebu. Tapi apa mau dikata, kita terlalu berebeda, bahkan aku tidak berani untuk menyatakan rasa ini kepadamu. Seperti yang selalu aku pikirkan, mendengar dari novel-novel yang aku baca, melihat dari drama-drama korea yang sering aku ikutin, bahwa bagi wanita, atau bisa bagi siapa saja, dicintai lebih baik dari pada mencintai. Wanita akan memilih untuk bersama dengan laki-laki yang mencintai mereka dari pada yang mereka cintai, karena belum tentu orang yang kita cintai balik mencintai kita. Walaupun saat ini belum benar-benar berakhir, karena kadang walaupun sudah jarang aku masih sempat memikirkanmu. Kadang terbesit pemikiran ingin memiliki kamu lagi, ingin melihatmu lagi, ingin agar kita memiliki masa depan bersama. Tapi, aku ingat bahwa aku berdo'a agar jika kamu bukan jodohku, jika tidak ada masa depan untuk kita, aku lebih memilih untuk melupakanmu mul...

High School Story

Mendengar anak-anak SMP cerita tentang guru yang mereka suka, jadi memunculkan kembali memory tentang masa-masa sekolah dulu. SMP, ketika aku pada saat itu juga tertarik dan suka pada salah satu guru. Dari kelas 1 sampai kelas 3 SMP, aku tetap suka sama guru itu. Padahal waktu kelas 1 bukan beliau yang mengajar, aku hanya melihat sekilas, tetapi aku bisa suka dengan beliau. Sama dengan cerita anak-anak SMP itu, walaupun guru tersebut tidak mengajar dikelas kita, bahkan tingkat kita, tetapi kita bisa suka pada mereka. Kadang kita juga mencari alasan agar bagaimana pun caranya, saat ada kesempatan, kita harus berpapasan dengan guru tersebut. Suka atau tidak sukanya kita pada suatu mata pelajaran sebagian besar dipengaruhi oleh seberapa suka atau tidak sukanya kita kepada guru yang mengampu suatu mata pelajaran. Aku sendiri, nilaiku cumah rata-rata saat aku kelas 1 untuk mata pelajaran yang juga beliau ampuh, tetapi begitu aku naik kelas 2 dan 3 SMP, nilaiku cukup tinggi atau mungkin m...

I Miss You

I wanna write "I miss you" on a rock and throw it at your face so you know how much it hurts to miss you and want you, but can't have you. Ya... perasaan rindu yang aku rasakan kepadamu sangat membuatku sakit. Terasa perih, sesak dan sulit untuk bernafas. Bahkan hanya memikirkan dirimu mampu membuatku merasakan hal-hal itu. Aku sangat ingin bertemu denganmu. Aku sangat merindukanmu, sampai hanya memikirkannya saja hampir membuatku menangis. Perasaanku ini terlalu kuat. Kamu benar-benar orang pertama yang mampu membuatku seperti ini. Mampu membuatku sangat menginginkanmu sampai rasanya aku akan nekat untuk meminta kamu menjadi pendamping hidupku. Jika memang aku memiliki kepastian bahwa kamu akan berkata "ya", aku akan benar-benar memintamu untuk menjadi milikku. Untuk saat ini aku tahu bahwa itu semua hanya mimpiku, angan-anganku, keinginanku. Bahkan untuk saat ini aku akan puas dengan hanya tahu apa sebenarnya yang kamu pikirkan tentangku. Mungkin terlalu ...

I'm Scared of Losing You. But then Again, You're not Even Mine.

Aku takut untuk kehilangan dirimu. Aku belum bisa membayangkan apa yang harus aku lakukan jika kamu sudah tidak available lagi. Apakah aku akan tetap menginginkan dirimu. Atau aku akan berusaha melupakanmu? Aku yakin untuk waktu yang lama, kamu akan selalu di hatiku walau sudah tidak available lagi. Aku yakin itu. Kamu akan mulai menghilang ketika aku benar-benar jatuh cinta kepada orang lain. Aku takut kehilangan dirimu. Takut akan tidak berhaknya aku untuk memikirkan dirimu, untuk menyimpanmu di dalam hatiku. Aku merasa aku tidak akan rela bila kamu menjadi milik orang selain diriku. Membayangkannya saja seperti memecah belah hatiku. Hatiku terasa retak dan sesak, seperti ada bongkahan batu yang menyumbatnya. Padahal itu semua hanya bayanganku saja. Bagaimana jika itu benar-benar terjadi. Aku benar-benar takut kehilangan kamu. Jika kamu menjadi milik orang lain dan aku tidak lagi bebas untuk memikirkanmu. Tetapi, lagi-lagi, walaupun perasaanku kepadamu meluap-luap, kamu bahkan buka...

Today

Hari ini aku ingin melupakanmu. Aku ingin tidak lagi memikirkan dirimu. Aku merasa bahwa aku tidak lagi sanggup untuk menanggung perasaan ini. Aku tidak ingin merasa selalu menginginkanmu setiap kali melihatmu, atau ingin mencarimu jika kita tidak kunjung bertemu. Perasaan sesak yang memenuhi dadaku saat memikirkan aku tidak dapat memilikimu, aku ingin membuang semua itu. Aku ingin bebas dan tidak lagi memikirkan dirimu. Kamu, yang bahkan bukan milikku membuat dunia ku jungkir balik. Aku ingin benar-benar melupakanmu dan menganggapmu seperti orang biasa, bukan orang yang aku cintai. Aku ingin perasaan ini benar-benar hilang, tanpa bekas, tanpa aku perlu merasakan sakit hati saat aku begitu menginginkanmu tetapi kamu bahkan tidak mengatahui hal itu. Aku ingin paling tidak kamu sadar bahwa aku tertarik padamu dan kamu menanggapi perasaanku. Tanggapan positif seperti kamu juga balik menyukaiku dan kamu mengatakannya padaku, atau tanggapan negatif dengan kamu menjauh dariku, tanpa basa-ba...

Percy Jackson

Sebenarnya sudah lama aku melihat novel ini, saat aku SMA. Judul novel ini menarik untukku, tetapi tidak sampai membuatku membeli novel tersebut. Selain itu waktu itu aku terlalu cinta Harry Potter. Setiap aku ke toko buku, aku selalu melihat novel itu dan kadang aku membaca sinopsisnya. Untuk beberapa waktu, aku melupakan tentang novel itu. Lalu saat aku mulai kuliah dan punya laptop dan tahu tentang WiFi gratis yang ada di kampus dan mulai kenal jauh tentang internet, mungkin sekitar semester 2 atau 3 aku baru sadar, kenapa aku tidak mencari novel Harry Potter di Internet? Karena waktu itu, lagi-lagi karena aku terlalu cinta dengan cerita Harry Potter dan hanya nonton filmnya saja dan sama sekali belum pernah baca novelnya. Saat aku dapat semua seri Harry Potter yang terbit sampai pada waktu itu. Aku sangat senang sekali. Aku mulai baca novel-novel Harry Potter tersebut. Dan aku tambah jantuh cinta pada Harry Potter. Lalu suatu hari, aku berfikir kenapa aku tidak mencari novel-n...

Your Smile

Jika kebahagiaan itu dapat berubah menjadi listrik, pasti kebahagianku akan dapat menghidupkan semua lampu di sebuah kota selama satu hari penuh. Melihat senyuman kamu yang sangat jarang aku lihat membuat ku tanpa sadar juga tersenyum. Kamu mampu membuat perasaan ku jungkir balik hanya dengan satu senyumanmu. Bahkan suara kamu mampu membuat desir-desir halus pada hatiku. Memimpikanmu, mengharapkanmu untukku sudah menjadi bagian dari keseharianku. Mendamba akan dirimu, keinginan untuk selalu melihatmu juga sudah menjadi bagian dari keseharianku. Kamu, menjadi sebuah oase bagi hatiku, bagi hidupku. Aku mengira bahwa aku tidak akan pernah bisa lagi merasakan jatuh cinta. Aku hanya terpaut pada cinta lamaku. Tetapi kamu, dapat membuat hatiku kembali hidup. Membuat jantungku kembali berdetak kencang apabila kita bertemu. Aku, Kamu. Aku ingin menjadi bagian dari hidupmu, keseharianmu. Aku ingin kamu juga memikirkanku seperti aku memikirkan dirimu. Aku ingin kita bisa bersama. Aku ingin ...

My Feeling

Aku kira perasaanku kepadamu sudah hilang. Bahkan aku mengiri perasaan yang aku miliki tentang kamu hanya khayalan belaka. Ternyata aku salah. Semua perasaan itu nyata. Rasa cintaku kepadamu, perasaan gugup saat bertemu denganmu dan saat-saat rasa rindu melandaku. Semua perasaan itu nyata. Bukan hanya khayalanku.  Perasaan itu nyata, mengisi relung-relung hatiku, bahkan yang terdalam. Awal aku mengira ini semua hanya khayalan adalah saat aku tidak sering memikirkanmu. Bahkan kadang aku sama sekali tidak memikirkanmu untuk satu hari penuh dan kadang beberapa hari walau terselip sedikit ingatan tentangmu. Karena kita sering kali tidak bertemu juga berperan dalam perasaanku. Ketika aku tidak sering bertemu denganmu membuatku jadi sangat jarang memikirkanmu. Tetapi satu peristiwa yang membuatku bertemu denganmu membuatku sadar bahwa perasaan itu nyata. Waktu itu, kamu ada di depan gerbang dan aku masih di dalam, menunggu agar gerbangnya buka. Kamu sudah siap untuk pergi. Saat ...

Courage

I don't have courage. I am Falling in Love with you. But I don't dare admit it to you. I don't have the courage to say that I Love you. I don't have the courage to say, be my husband. I don't have the courage to say those words.

Our Eyes

Mungkin memang aku yang sengaja nengok ke arahmu. Atau memang itu suatu kebetulan. Tetapi sepertinya memang akku yang sengaja menengok ke arahmu, karena biasanya jika naik tangga tersebut aku jarang sekali menengok ke belakang. Aku tahu bahwa itu kamu. Aku sudah tahu itu kamu karena aku melihatmu dari seberang koridor. kamu lewat, dan aku yakin kamu akan sampai di titik itu ketika aku naik. Tetapi aku tidak dapat memastikan apakah kamu juga akan melihat ke arah ku. Aku hanya ingin melihat wajahmu walaupun hanya sekilas. Dan keinginan ku untuk melihatmu lebih besar dari pada keinginanku untuk mencoba melupakanmu. Lalu aku melihat ka bawah. Dan kamu ada di situ dan juga melihat ke arahku. Untuk sepersekian detik pandangan mata kita saling beradu. Hampa, itu yang kurasa. Tidak ada senyuman yang mengembang di wajahku setelah aku melihat kamu.

The Story About Us

Kita saling berselisih waktu ketika kita berusaha untuk menyamakan waktu. Kita tidak saling bicara, tetapi kita memiliki pemikiran yang sama. Pemikiran dimana kita terlalu malu untuk mengungkapkan isi hati kita, dan akhirnya membuat kita harus berjalan sendiri untuk menemukan jalan yang terjalin. Kita tidak berani mengungkapkan perasaan kita satu sama lain. Kita justru saling menghindar bila bertemu, bila bertatap muka, bila ada kesempatan untuk sedikit saja saling bercengkerama. Kita saling mencari. Kita saling menebak-nebak pukul berapa kita harus berangkat agar kita bisa saling bertemu ditempat tujuan dengan cara kebetulan. Ketika kita tidak sengaja menemukan waktu yang tepat, yang membuat kita saling bertemu dengan cara kebetulan, kita tidak memerhatikan waktu itu. Di kemudian harinya, kita mencoba untuk mencari waktu yang sesuai lagi. Tetapi apa daya, kebetulan memang cumah kebetulan. Kita tidak bertemu. Setelah itu, kita mencoba terus menerus untuk menyesuaikan waktu kita. Ket...

The Possible Story

This Morning. Di jalan aku kadang berharap bisa bertemu denganmu secara kebetulan. Karena tidak ada kemungkinan bahwa kita akan saling berencana untuk bertemu. Itu semua murni kebetulan agar kita bisa bertemu. Walaupun kadang ada sedikit campur tangan dari kita, terutama dariku, yang mencoba mencocokan waktu kedatangan kita. Aku kadang berharap bisa bertemu denganmu, tatapi aku juga berharap kita tidak bertemu. Karena jika kita bertemu harapanku akan melambung lagi. Aku merasa bahwa kita tidak akan bertemu karena waktu telah beranjak siang. Kamu pasti sudah tiba lebih dulu, seperti kemarin yang hanya terpaut beberapa menit antara kedatanganmu dengan kedatanganku.  Tadi pagi secara kebetulan kita bertemu. Sesuatu yang aku lebih suka menyebutnya impossible karena kamu tidak seharusnya di gedung ini. Kamu seharusnya ada di gedung pertama bukan gedung ketiga ini. Aku senang sekaligus sedih. Aku bingung, apa kemarin hanya khayalanku saat aku mengira bahwa do'aku mulai terkabulk...

Saat Ini

Untuk akhir-akhir ini aku tidak terlalu memikirkan dirimu. Aku dapat menekan keinginanku untuk mencarimu. Mungkin hanya untuk beberapa hari atau beberapa minggu, atau mungkin untuk selamanya. Aku tidak tahu. Mungkin ini jawaban dari Allah untuk do'a-do'a ku tentangmu. Tentang perasaan yang menyakitkan saat aku melihatmu tetapi tidak bisa menggapaimu. Perasaan saat aku begitu menginginkanmu tetapi aku tidak berani untuk mendekatimu. Yang dapat aku andalkan hanya satu, Do'a. Aku memohon jika kamu memang akan menjadi masa depanku, maka aku berdo'a agar kamu segera mendekatiku, dan membuat impian dan khayalanku itu terjadi. Tetapi jika memang kita tidak ditakdirkan untuk bersama, maka aku harap kamu hilang dari hatiku, dari perasaanku. Aku tidak terlalu berkeinginan lagi untuk mencari-carimu. Mencari kesempatan untuk bertemu denganmu secara kebetulan, Mencari jadwal kegiatanmu. Berusaha untuk dapat bertemu denganmu di jalan. berharap setiap pagi bisa berangkat denganmu...

Jatuh

Aku mulai sadar bahwa kamu tidak akan bisa menjadi milikku. Sejak awal sebenarnya aku tahu bahwa aku tidak akan pernah menjadi salah satu bagian dari hidupmu. Tapi aku tetap berkhayal, berkhayal terlalu tinggi tentang masa depan kita. Tentang rumah yang akan kita bangun bersama. Tentang apa saja yang bisa kita lakukan. Tentang kita menghadapi dunia ini dengan bersama. Sampai akhirnya aku tersadar dan jatuh. Jatuh dari ketinggian yang sangat mengancurkanku. Meluluhlantakkan duniaku, hidupku juga hatiku. Aku terlalu tinggi berkhayal sampai tidak melindungi hatiku dari kemungkinan-kemungkinan yang selalu aku abaikan. Dari rasa sakit yang mungkin datang saat lapisan mimpi itu kian menipis dan hilang.  Aku menyerahkan terlalu banyak hatiku kepada mimpi-mimpi itu. Tanpa ada tameng, tanpa ada penghalang yang memudahkan racun-racun itu masuk secara perlahan. Aku terlalu percaya bahwa mimpi itu akan menjadi kenyatakaan. Aku masih beranggapan bahwa semua itu bukan hanya sekedar mimpi, tap...

Now, I know.

Waktu itu aku tidak tahu kenapa kamu tiba-tiba muncul dari situ. Waktu itu aku hanya merasa beruntung bahwa aku bisa bertemu dengan mu. Aku tidak tahu apa yang kamu lakukan di situ. Dan aku merasa sakit hati sendiri saat aku melihatmu membawa bungkusan. Lalu beberapa hari yang lalu, aku melihatmu. Waktu itu aku juga nggak menyangka bahwa aku bisa bertemu dengan mu. Walaupun memang aku berharap bertemu denganmu. Kamu tiba-tiba muncul dan langsung berada di depan ku. Kamu memacu sepeda motor kamu dengan cepat. Sangat cepat menurutku. Aku sampai mengira bahwa kamu telat. Tetapi sepertinya nggak mungkin. Lalu aku merasa ingin mengejarmu. tapi apa daya, aku sudah cukup tertinggal jauh di belakangmu. Dan aku tidak terbiasa memacu motorku dengan cepat bila aku berada di kota. Ternyata kamu malah menepi dan berhenti. Aku bertanya-tanya kenapa kamu menepi disitu. Apa yang ada di situ sampai kamu berhenti. Apa kamu akan menemui seseorang? Orang yang istimewakah? Sesampainya aku di kantor, tidak...

Holiday with You

Apa itu bisa disebut liburan? Mungkin sebenarnya tidak. Itu hanya sebuah ungkapan yang aku gunakan untuk menggambarkan beberapa hari saat aku melihatmu pada hari liburku. Aku bingung dengan apa yang aku rasakan. Libur panjang membuatku tidak melihat kamu sama sekali. Aku tidak pernah memikirkanmu. tidak merasa sakit karenamu. Aku bahagia dengan keadaanku itu. Tapi, begitu aku melihatmu. Perasaan sesak mulai muncul kembali. Perasaan tidak nyaman, perasaan ingin memilikimu, membuncah. Pertama kali meliharmu, setelah sekian lama, membuatku kegeeran. Tiba-tiba aku ingin menengok ke belakang dan mata kita langsung bertemu. Kita saling bertatapan untuk sepersekian detik. itu saja sudah membuatku bahagia.

That Time

Ada beberapa kejadian kebetulan yang menyangkut dirimu. Kejadian pertama, tanpa disangka-sangka dan tanpa aku harapkan, aku bertemu berpapasan dengan kamu di jalan. Padahal aku sudah lama nggak berharap bertemu dengan kamu. Kalau tidak berharap bertemu dengan kamu, aku malah sering bertemu dengan kamu. Waktu itu aku dengan santainya mengemudikan sepeda motor ku. Tiba-tiba dari arah samping ada yang ngebut dan nyalip aku. Begitu melihat aku langsung tahu bahwa itu kamu. Entah kenapa rasanya ada yang menekan dadaku. Sesak dan nyeri. Lalu lintas waktu itu cukup padat, jadi mau tidak mau kamu memelenkan laju sepeda motor kamu. Aku berusaha untuk tetap ada di dekatmu. Tetapi begitu di jalan itu tidak banyak motot dan jalan melebar, kamu memacu sepeda motor kamu dengan begitu cepat. Dan kamu membuatku yang biasanya aku nggak ngebut, jadi memacu motor ku dengan cepat juga. Tapi, tetap saja aku nggak bisa mengejar kamu. Aku kira waktu itu kamu akan langsung ke gedung yang biasanya. Ternyata...

This Morning

Saat berangkat ke kantor tadi pagi. Saat di jalan, aku merasa bahwa aku akan terlambat. Aku kira aku sampai di kantor mungkin sekitar jam 07.15 an. Tetapi ternyata ada sebuah kejutan untukku. Awalnya karena aku mengira aku kesiangan. Saat sampai di tempat parkir aku kira sudah hampir masuk. Tapi ternyata masih banyak ruang yang kosong. Belum banyak sepeda motor. Dan aku berfikir, jam berapa? Apa belum ada jam 7? Lalu aku melihat ke sekeliling untuk mencari motor dia. Dan nggak ada. Aku pikir dia nggak masuk karena tidak punya jadwal jaga. Dan saat aku mulai melepas jaketku. Seperti sebuah keajaiban, dia datang. Dia parkir tidak jauh dari ku. Begitu aku melihatnya aku langsung tersenyum. Senang rasanya bisa bertemu dengannya pagi ini. Aku dari dulu penasaran apa dia pakai sarung tangan. Lalu aku melihatnya, dia pakai sarung tangan hitam dan masker hitam. Aku melihatnya lagi dan berfikir, kenapa kamu bisa keren banget sih.

Aku Rasa Dia Sudah

I think he already known that i love him. Menurut ku dia mulai sadar bahwa aku tertarik sama dia, bahwa aku suka padanya, bahwa aku jatuh cinta padanya. Menurutku dia mulai sadar hal itu karena aku sering kali melihat ke arahnya. Mencari-cari dia. Mencoba menemukan dirinya di keramaian. Mencoba untuk, walaupun sekilas, bisa melihat dia. Aku ingin dia tahu dan segera menjawab hal itu. Karena aku seorang pengecut yang nggak berani mengatakan kepada orang yang aku sukai bahwa aku jatuh cinta dengannya. Bahwa aku ingin suatu saat ada masa depan yang mencakup kita. Bahwa suatu saat you will become my husband.

I Miss You

Aku terlalu merindukanmu untuk berfikir jernih. Aku terlalu rindu kepadamu dan terlalu berharap bahwa kamu akan ada di sana. Aku terlalu rindu kepadamu sampai aku tidak memikirkan bahwa kamu tidak akan datang. Aku hanya memikirkan perasaan rindu ku dan tidak menamengi hatiku dari kekecewaan yang mungkin terjadi. Aku terlalu rindu padamu untuk mengerti bahwa apa yang aku rencanakan akan berubah total. Aku menunggumu lama, sangat lama dan berfikir bahwa akhirnya hari ini aku bisa melihatmu. Melihatmu walaupun hanya sekilas. Aku sangat merindukamu sampai aku selalu berfikit tentangmu. Aku terlalu merindukamu sampai wajahmu selalu terbayang-bayang dalam anganku. Aku terlalu rindu padamu sampai aku berdo'a agar aku bisa menghilangkanmu dari hatiku dan pikiranku. Aku terlalu rindu padamu.

Heart, Please don't Falling in Love with Person You can't Get

- Part One - -- First Time -- "Kita Mampu Saat Kita Berfikir Bahwa Kita Mampu." Aku berkendara menebus kabut. Hari yang cukup berkabut pagi ini. Hari ini, hari yang istimewa bagiku. hari dimana aku pertama kali akan menginjak bangku pekerjaan. Bukan lagi bangku sekolah. Aku merasa tidak yakin apa aku dapat beradaptasi dengan baik. Tapi ini tetap harus dilakukan. Dengan kecepatan 70 km/jam aku memacu sepeda motor ku. Aku lalui jalan yang dulu hanya aku lalui jika ingin pergi shopping. Sekarang jalan ini aku lalui untuk mencari nafkah. Karena hari ini dan dua minggu ke depan sekolah-sekolah masih libur kenaikan kelas, jadi jalan yang aku lalui lenggang tanpa banyak kendaraan bermontor dari orangtua yang mengantarkan anak mereka ke sekolah atau para pelajar SMP dan SMA yang mulai berangkat. Hanya ada satu dua kendaraan bermontor dan sepeda dari orang-orang yang pulang dari lahan pertanian mereka. Karena jarak rumah ku dengan tempat aku bekerja lumayan jauh, kurang lebih 32...

For the First Time, You Say My Name.

Hari itu pertama kalinya aku mendengar dia menyebut namaku. Rasanya campur aduk. Andai saja waktu itu aku juga merekammu. Nggak cumah kamu saja yang merekamku. Karena waktu itu nggak direncanakan dan terjadi begitu saja. Andai aku tidak motret panorama, tapi buat video. Sangat disayangkan banget. Itu murni kebetulan. Dan, you say my name. Rasanya seneng banget. Aku ingin tersenyum lebar, tapi takut ketahuan. Dan lagi ada yang bilang kalau kami saling merekam.

When I meet You.

Di blog ini, terakhir aku menulis tahun 2015. Dan mulai menulis lagi tahun 2018, 6 bulan sejak aku bertemu dengan kamu dan jatuh cinta padamu. Ada hikmahnya juga aku suka kamu. Akhirnya imajinasi menulis ku tumbuh lagi. Dari dulu aku seperti itu, kalau aku suka dengan seseorang, jatuh cinta pada seseorang, sisi romantis ku, sisi yang juga mempengaruhi daya imajinasi ku yang ingin aku ubah dengan kata-kata berkembang dengan pesat. Terima kasih untuk kamu yang telah membuat ku jatuh cinta dan mengembalikan daya imajinasi ku.

Today, I meet you.

Setelah berdo'a cukup lama. Lama banget sampai aku lupa berapa lama aku berdo'a. 6 bulan kah? 8 bulan kah? aku tidak ingat. Dan hari ini akhirnya aku bertemu denganmu secara kebetulan di jalan. Pertama kali aku bertemu denganmu di jalan, aku jatuh cinta. Dan setelah sekian lama, kedua kali aku bertemu denganmu membuat hatiku sesak. Benar-benar sesak. Aku berterima kasih kepada Allah bahwa aku akhirnya aku bisa bertemu kamu kembali secara kebetulan. Aku benar-benar bersyukur. Tetapi kenapa kamu begitu tergesa-gesa? Mau kemanakah kamu? Apa karena kamu harus absen atau karena kamu akan ikut dengan orang lain? Atau karena kamu nggak ingin bersama dengan ku? Mungkin. Bertemu denganmu lagi secara kebetulan membuat ku bahagia dan sakit.

Today, How Many Time have I Meet You?

Hari ini, berapa kali aku bertemu denganmu? Tiga kali? Empat kali? Lima kali? Atau lebih? Aku lupa menghitung berapa kali aku bertemu denganmu. Jika aku tidak keluar dari sarangku, tidak mungkin sebanyak itu aku bertemu denganmu. Jika aku tidak keluar dari sarangku, apa mungkin aku bisa bertemu denganmu. Seringkali aku sama sekali tidak bertemu denganmu. Bahkan untuk beberapa hari. Hari ini seperti dahagaku terpuaskan. Seperti saat siang hari yang panas dan aku bisa minum air dingin. Aku sangat bahagia hari ini. Walaupun harus bekerja lebih dari hari biasanya, tapi aku mendapatkan mood booster ku, My Personal Vitamin D, dan My Personal Doping berulang kali. Aku tidak menyadari hingga aku menulis ini. Pantas dari pagi aku semangat terus. Walau lelah tapi tetap semangat dan bahagia. Thanks to my personal vitamin D.

Am I Not Worth It?

Perasaan itu sering muncul. Perasaan tidak layak, tidak diakui dan disepelekan. Perasaan itu mulai muncul ketika aku belum juga bisa mewujudkan keinginanku. Awalnya memang tidak terasa karena aku sedang menuju jalan impian ku. Yang pertama telah sukses. Memiliki apa yang aku sebut sebagai "rumah". Yang ketiga memiliki lebih dari yang dapat kami semua idamkan dan tidak perlu khawatir tentang masa depan kecuali "rumah". Tetapi aku yang kedua, yang memiliki impian setinggi langit, yang menghabiskan banyak biaya dan waktu, belum bisa memiliki semua itu. Aku merasa disingkirkan. Perasaan itu mau tidak mau bersarang di dalam hatiku. Setiap kali dari kami ada yang membicarakan tentang kehidupan mewah, aku merasa tersakiti. Aku tahu perasaan ini wajar dan terserah kita mau menanggapinya seperti apa. Pertama kali aku merasakan hal itu, aku ingin menangis, aku merasa tidak berdaya dan tidak berguna. Aku merasa telah menghabiskan banyak waktu ku dengan percumah. Aku mengutuk ...

My Choice

Apa pilihanku? Antara tetap mempertahankamu di hatiku atau membuangnya? Antara tetap bersabar menunggumu menghampiriku atau aku menghapus kamu? Aku bukan tipe orang yang bisa mengungkapkan apa yang kurasa langsung padamu. Aku tipe orang yang berdiam dan menunggu kamu untuk datang kepada ku. Aku tipe orang yang tidak dapat berbuat banyak. Kamu telah lama di sini, bersama banyak orang, bersama dia yang sering disandingkan dengan kamu. Pertama kali aku mendengar bahwa kamu disandingkan dengan dia, aku merasa darahku terhisap habis dari tubuhku. Rasanya aku mati rasa. Nggak bisa merasakan apapun kecuali dingin yang menjalar. Dan sepertinya kamu tidak mempermasalahkan hal itu. Apakah kamu senang? Apakah kamu juga beranggapan seperti mereka? Apakah kamu akan menerima dia? Pertanyaan-pertanyaan itu sangat ingin aku katakan kepadamu. Aku tahu bahwa banyak orang yang mengincar kamu. Entah kenapa aku tahu itu benar. Banyak yang menginginkan kamu untuk dirinya. Apa bagusnya aku y...

Sarang...

Menurutku, ada beberapa tahapan saat kita jatuh cinta. Tahap pertama, kamu tidak sadar kamu sudah jatuh cinta. Kamu hanya beranggapan bahwa 'cowok itu ganteng'. And just that. Tahap Kedua, suatu kebetulan yang membuat kamu mulai menyadari bahwa kamu jatuh cinta pada dia. Hanya kebetulan kecil saja kamu akan langsung sadar. kebetulan seperti kamu bertemu dia di jalan saat akan berangkat kerja. Dan kamu sadar bahwa dia adalah cowok yang kamu anggap ganteng. And finally, kamu mulai merasa bersemangat, senyum-senyum sendiri dan berfikir bahwa 'if you interested in someone, you will notice them.' Tahap Ketiga, kamu akan menjadi seorang stalker. Yap! Kamu akan mulai mencari jadwal kegiatan dia dan menghafalnya. Kamu akan berusaha untuk bertemua secara "kebetulan" dengan dia. Kamu akan selalu memperhatikannya dan saat dia kembali memperhatikan kamu, kamu akan buang muka dan bersebunyi. Kamu akan mudah sakit hati hanya karena hal-hal sepele, misalnya saat ...

My Pray

Seperti hari-hari biasa saat jam dinding menunjukkan waktunya Sholat Dzuhur dan adzan mulai berkumandang. Jika sedang di tempat kerja, aku selalu sholat di masjid dekat gedung tempatku bekerja, jika tidak sedang berhalangan. Seperti hari-hari sebelumnya, dia juga sering sholat di masjid itu. Nggak tahu kenapa, kemarin, saat akan sholat aku meyakinkan diriku, apabila dia tidak sholat di sisi kanan dari imam- karena dia sering terlambat dan ketinggalan beberapa rekaat-, maka aku benar-benar akan menyerah tentang kamu. Aku nggak akan lagi berdo'a untuk menjadikamu suamiku. Aku akan benar-benar berhenti dan hanya menganggap kamu sebagai moodboster ku saja saat lagi sumpek di kantor. Saat rekaat terakhir -dasarnya aku yang susah untuk khusyuk- aku melihat bayangan seseorang melintas, waktu itu aku langsung berfikir kalau yang lewat itu adalah kamu, dan kalau kamu berhenti tepat dibarisan depan ku, maka kamu adalah jodohku. Sepertinya Allah mengabulkan do'a ku dan membuat harapank...

Your Voice

I can hear your voice. Seperti judul drama korea aja. Dari sini, dari ruangan ini, aku dapat mendengar suaramu. Walaupun samar, tapi aku yakin itu suara kamu.

A Happy Memory

Baru kali ini aku berani menatapmu. Langsung menatapmu walau kamu juga menatapku. Aku tidak memalingkan wajah dari tatapanmu. Aku tetap melihatmu yang - mungkin - salah tingkah ketika aku dengan beraninya melihatmu tanpa mengalihkan pandanganku darimu. Dari matamu, dari mimik wajahmu. Aku mencoba memberanikan diri untuk terus melihatmu walau kamu untuk beberapa saat, beberapa kali mengalihkan pandanganmu. Pertama, kita saling melihat. Aku mencoba untuk tetap bertahan melihatmu. Kamu mengalihkan pandanganmu. Aku tetap melihat ke arah matamu yang kemudian melihat ke arahku lagi. Kemudian kamu mengalihkan kembali pandanganmu ke arah lain. Tetapi aku tetap melihat kamu. Melihat ekspresi kamu. Dan saat aku tetap melihat ke arah kamu, kamu kembali mengalihkan padangan kamu kepada ku. Karena aku harus terus berjalan, aku nggak mungkin terus melihatmu. Jadi, akhirnya kita sama-sama mengalihkan pandangan kita ke arah lain. Walaupun itu hanya berlangsung tidak lebih dari 10 detik, aku merasa h...

Heart, Please don't Falling in Love with Person you can't get

- Prolog - Jangan pernah jatuh cinta pada orang yang tidak bisa kamu dapatkan. Berbicara seperti ini memang mudah. Tapi untuk melaksanakannya yang cukup sulit, malah sangat sulit. Mungkin kita dapat menyuruh otak kita untuk tidak mencintai orang yang mustahil untuk kita dapatkan. Tapi jika ini tentang cinta, hati yang akan bicara terlebih dahulu. Dan saat hati telah mulai bicara, otak sudah tidak dapat lagi berbuat apapun. Otak hanya akan membuatmu sedikit merasa lebih baik, saat hatimu berdarah-darah karena terlalu banyak luka.

My Fantasy

Jika kemarin itu kamu melihatku. Dan kamu berusaha untuk terlihat keren dihadapanku. Kamu mencoba terlihat cool. - yang aslinya memang udah keren dan cool, menurutku-. -the story- Kamu tampil di depan sana. Secara kebetulan aku diajak ke tempat duduk bagian depan untuk melaksanakan tugasku. Saat aku jalan, kamu sedang tampil di depan. Menabuh alat musikmu. Karena waktu itu pencahayaannya dibuat minim, kamu awalnya tidak melihatku. Dan saat melihatku, saat pandangan kita bertemu, kamu berusaha untuk terlihat keren dan tampil lebih bagus. -my wild imagination-

Kita Ditakdirkan untuk Tidak Ditakdirkan

"Kita ditakdirkan untuk tidak ditakdirkan" Ungkapan ini menurutku adalah ungkapan yang paling tepat untuk kondisiku saat ini. Sejak pertama kali aku jatuh cinta kepadanya, aku selalu berdo'a dan memohon kepada Allah agar dia menjadi pasanganku, belahan jiwaku dan suami masa depanku. Aku berdo'a agar dia menjadi milikku dan bagian dari hidupku. Tetapi seberapapun kerasnya aku berdo'a, memohon agar dia menjadi milikku, hal tersebut tidak kunjung terjadi. Dan akhirnya aku memohon agar aku diberi tanda apakah dia untuk ku atau tidak. Dan seperti sebelumnya, tanda-tanda itu menunjukkan bahwa dia bukan untukku. Tetapi mau bagaimana lagi. Hatiku masih tetap menginginkannya. Walaupun otakku telah menyuruh untuk menghapusnya. Aku sempat berfikir bahwa biarkan saja. Abaikan saja dan pasti lama kelamaan dia akan menghilang. Tapi lagi-lagi hal itu terbantahkan. Seperti sebelum-sebelumnya saat aku suka dengan seseorang. Bagaimanapun kerasnya aku berusaha tidak memikirkan...